Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Vaksin HPV, Apakah Solutif Cegah Penularan?




Oleh: Alfisyah Ummuarifah (Terapis dan Pegiat Literasi Islam Kota Medan)


Human Paviloma virus adalah salah satu virus sebagai agen yang menyebabkan penyakit kelamin. Baru-baru ini Pemko Medan mencanangkan Vaksinasi HPV ini secara gratis bagi siswi SD sederajat. Tujuannya tentu bermanfaat dan berguna untuk mencegah kanker serviks pada wanita ketika dewasa nanti.

Menurut ahli kanker serviks, penyakit kelamin salah satunya yang diakibatkan HPV. Dengan demikian peluang paling banyak menyebabkan penyakit kelamin adalah akibat seks bebas. Untuk itulah agar mencegah penularan virus ini pada siswi SD hari ini adalah dengan melaksanakan program vaksinasi HPV.

Pemikiran itu sebenarnya keliru. Sebab sesungguhnya akar masalahnya adalah perilaku seks bebas yang menjamur hari ini. Menjamurnya perilaku maksiat ini membuka pintu masuk penularan penyakit ini. Andai perilaku seks bebas ini dihilangkan, peluang penularan penyakit ini bisa diminimalisir.

Namun sistem kapitalisme sekuleris sejatinya justru memunculkan itu. Prinsip kebebasan berperilaku sesuka hati asalkan menimbulkan manfaat bagi para penganutnya menjadikan prinsip ini dipaksakan juga berlaku untuk masyarakat lain yang tidak menyadarinya.

Sebab banyaknya masyarakat tak menyadari bahaya perilaku seks bebas ini yang terhubung dengan penularan penyakit.

Sistem sekuler yang masih melindungi perilaku seks bebas ini bersembunyi nama HAM setiap orang. Sebab pemikiran keliru dan kacau ini menyebabkan masyarakat tak merasa dalam bahaya yang luar biasa. Masyarakat belum terbuka matanya soal pengaruh penyakit ini.

Masyarakat menilai bahwa kebebasan prilaku harus diutamakan dibanding menjaga generasi saat berinteraksi dengan aturan islam.

Antara materi dengan internal adalah melis bajha ringan.

Vaksin HPV bukan solusi sebenarnya, tetapi terksesan justru memelihara budaya seks bebas karna hanya menyoroti hilir masalah. Solusinya justru harus dengan memutuskan rantai seks bebas itu sendiri. Bagaimana caranya? Tentu dengan menerapkan hukum Islam dalam tata pergaulan dan kehidupan bernegara bagi masyarakat.

Berikutnya sistem Islam menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan dengan seperangkat mekanisme syariat yang terkait dengan pergaulan. Begitu juga dengan dampak yang ditimbulkannya. Hubungan nasab dari pergaulan antara laki-laki dan perempuan menjadi fokus berikutnya. Hadonah atau pengasuhan, perwalian, hingga warisan juga diatur rinci oleh islam. Semuanya demi terwujudnya masyarakat yang taat pada Allah sebagai pemilik alam ini. 

Dengan begitu penyakit menular akan terhalang untuk ditularkan secara sengaja. Karena mekanisme syariat itu sudah membentengi masyarakat dari penyakit menular seksual termasuk HPV.

Terlebih dari itu penjagaan islam terhadap kualitas keturunan dengan mengharamkan seks bebas dan had (hukum)bagi 

pezina yang menjerakan itu sangat baik untuk manusia.

Rajam dan cambuk memang sangat efektif mencegah itu semua.

Jika itu diterapkan manusia memiliki jalur keturunan yang jelas. Kesehatan reproduksi itupun menjadi baik bukan hanya untuk anak perempuan maupun laki-laki. 

Sistem Islam juga mengharuskan untuk mengedukasi masyarakat dengan akidah Islamiyyah. Edukasi itu dibantu oleh negara melalui divisi informasi dan komunikasi. Edukasi dakwah yang menyentuh ummat dan masyarakat agar terikat hukum Allah dakam pergaulan. Juga dalam bidang kehidupan lainnya.

Generasi kita akan terjaga dari penyakit menular mematikan. Nasab juga jelas karena hubungan yang terjadi adalah hubungan halal saja. Oleh karena itu sistem Islam menjaga aqidah, nasab, dan kehormatan rakyat terutama wanita. 

Demikianlah, vaksinasi HPV sesungguhnya bukanlah solusi yang tepat. Justru vaksinasi itu bisa berpeluang untuk membuka pintu kebebasan berperilaku seks bebas karena merasa sudah aman. Bagaimanapun negara justru mendukung kebebasan itu namun dengan vaksinasi. Terlihat inkonsistensi dan ketidakseriusan negara ini yang sekular dan liberal dalam memandang pergaulan masyarakat. Ya, sebab hanya sistem islam yang bisa menilai sebelum sesuatu itu terjadi. Peluang-peluang bahaya yang ditimbulkan dari suatu kebijakan. Kecemerlangan Islam itu bukti bahwa aturan sang Pencipta pasti lebih unggul, solutif dan preventif bagi manusia. Inilah yang seharusnya diterapkan negara-negara di dunia hari ini. Agar seluruh dunia terbebas dari agen penyakit menular seksual yang mewabah karena pemberlakuan sistem sekuler yang rusak itu.

Mari, perbaiki dan jaga generasi dengan aturan Allah saja bukan aturan lainnya.

Wallahu a'lam bish-showaab. 

Posting Komentar untuk "Vaksin HPV, Apakah Solutif Cegah Penularan?"

close