Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Influencer Ikut ke IKN, Membebani Negara



 

Oleh: Ai Kurnia (Muslimah Rindu Surga Coblong Bandung) 


Presiden Jokowi batal boyong 500 relawan Projo pada tanggal 10 sampai 11 ke IKN alias Ibu kota Nusantara, Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Kalimantan Timur pada awal Agustus. Hal ini bertujuan untuk mengajak relawan melihat proses pembangunan IKN, sebelumnya menteri komunikasi dan informatika, Budi Arie Setiadi menyebutkan bahwa program pembangunan IKN menjadi bukti komitmen pemerintah untuk membangun Indonesia sentris.

Kunjungan relawan ini menjadi pengingat bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara merupakan bagian penting dalam membangun Indonesia untuk masa depan.

Kunjungan presiden Jokowi ke Ibu Kota Nusantara dengan membawa Influencer membebani anggaran negara, apalagi kondisi saat ini begitu banyak permasalahan yang membebani masyarakat dengan kondisi perekonomian Indonesia yang terpuruk.

Presiden Jokowi mengajak Influencer ke IKN menuai pro dan kontra, sejumlah pengamat politik menilai, kehadiran influencer ke IKN pada pekan kemarin tidak begitu diperlukan, semestinya kata pengamat politik Adi Prayitno mengatakan bahwa yang harus menjadi prioritas Jokowi adalah bagaimana caranya agar Investor datang ke IKN, langkah tersebut juga menguatkan pencitraan akan pembangunan IKN yang masih banyak persoalan dan terancam gagal. Hal ini menggambarkan bahwa kebijakan yang dilaksanakan tidak efektif dan efisien.

Diketahui sejumlah Influencer mayoritas selebritas tanah air, seperti Rafi Ahmad, Nagita Slavina, Atta halilintar, Aurel Hermansyah dan yang lainnya, seolah menutup mata atas semua persoalan pembangunan IKN.

Sementara analis politik dari universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menganggap Jokowi mengajak Influencer ke IKN hanya untuk pencitraan agar IKN dipandang positif padahal pembangunan IKN tahap pertama belum sepenuhnya rampung menjelang akhir jabatan Jokowi.

Pencitraan juga makin nampak ketika kunjungan tidak disertai dengan kunjungan kepada masyarakat yang terdampak pembangunan IKN.

Begitu banyak permasalahan, bagaimana suku anak dalam yang tempat tinggalnya di pakai untuk pembangunan IKN dan Meraka tidak diberikan solusi tempat yang layak, sedangkan mereka menempati tempat itu berpuluh-puluh atau bahkan ratusan tahun sampai beranak cucu tetapi mereka harus pergi tanpa ada solusi yang tepat, begitu sewenang-wenang-nya sang pemangku kebijakan dengan sistem kufur yang diadopsi saat ini.

Jokowi merayakan ulang tahun kemerdekaan di IKN Agustus ini bagaimana mungkin dikatakan merdeka, sementara rakyatnya terusir dari tempat kelahirannya tanpa ada solusi dan negara tidak memedulikan akan kesusahan yang dialami Rakyatnya. Apakah kita sudah merdeka?

Berbeda dengan Islam yang menjalankan semua aturan sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah ﷺ, menjalankan semua program pembangunan dan pengurusan rakyat harus kepada ahlinya karena kalau tidak tunggulah kehancurannya. Sebagai contoh, negara mengelola sumber daya alam yang hasilnya dipergunakan untuk kemakmuran Rakyatnya sehingga rakyat terjamin kebutuhan pokoknya baik sandang pangan maupun papan itu merupakan tugas pemimpin atau Khalifah dalam Islam. Ketika negara membutuhkan lahan untuk membuat infrastruktur seperti jalan atau perkantoran atau masjid pasti negara akan mengganti sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak menyusahkan rakyatnya.

Dalam pemilihan pejabat yang berwenang memperhatikan pada kapabilitas dan kredibilitas serta keimanannya, berbeda dengan sistem hari ini, pejabat yang tidak mempunyai keahlian dalam mengurus urusan negara diberi kekuasaan sebagai pemimpin untuk mengelola urusan rakyat yang tentunya ada kepentingan di dalamnya yaitu keuntungan materi yang besar sesuai hawa nafsunya dan tidak mempedulikan dampak yang ditimbulkan dari kebijakannya.

Dalam Islam negara mewajibkan para pemangku kebijakan taat pada hukum Syara' yang telah dicontohkan Rasulullah saw. menjamin suasana amar makruf dan nahi mungkar pada semua rakyatnya sehingga semua individu akan senantiasa melakukan muhasabah diri sesuai tuntunan Islam.

Khalifah akan menjalankan peran sebagai pemimpin yang mengurusi dan melindungi semua urusan rakyatnya, sangat mencintai rakyatnya sebagai tanggung jawab di dunia dipenuhi dengan keadilan, tentu akan membawa keberkahan, rakyat akan mencintai pemimpin dengan sepenuhnya bila pemimpin adil dan bijaksana kepada rakyatnya.

Wallahualam Bishowab 

Posting Komentar untuk "Influencer Ikut ke IKN, Membebani Negara"

close