Ustadz Ismail Yusanto: Pelajaran dari Masjid dan Makam Osman Ghazi
Bursa, VisiMuslim- Dalam kunjungannya ke masjid dan makam Osman Ghazi di Bursa, yang di upload melalui akun Instagram Ustaz Muhammad Ismail Yusanto, Jumat, (22/11/2024) menggali banyak pelajaran penting, terutama tentang betapa krusialnya pendidikan generasi dalam membentuk peradaban besar. Osman Ghazi, pendiri Kesultanan Utsmaniyah, lahir dari kabilah Qayi, yang dipimpin oleh Sulaiman Syah. Sulaiman Syah dikenal sebagai pemimpin yang mendidik anaknya, Ertugrul, dengan nilai-nilai tauhid yang kokoh, semangat jihad, serta keberanian yang tinggi.
Ertugrul, yang menerima pendidikan tersebut, kemudian melahirkan Osman yang akan melanjutkan perjuangan mendirikan Kesultanan Utsmaniyah. Dengan tekad dan pendidikan yang kuat, Osman Ghazi berhasil membangun sebuah kesultanan yang berkembang pesat setelah runtuhnya Kesultanan Seljuk. Pendidikan yang diberikan oleh Sulaiman Syah kepada Ertugrul terbukti sangat efektif, dan Osman meneruskan perjuangan tersebut dengan membangun fondasi kuat bagi kerajaan yang kelak menjadi khilafah besar.
Ustaz Ismail juga menekankan bagaimana Osman Ghazi menurunkan semangat perjuangan ini kepada keturunannya. Orhan, Murad I, Beyezid I, dan Muhammad I adalah sebagian dari generasi penerus Osman yang meneruskan kepemimpinan Utsmaniyah. Namun, yang paling terkenal dan sangat dihormati dalam sejarah Islam adalah Muhammad Al-Fatih, cicit dari Osman, yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada usia belum genap 21 tahun.
Muhammad Al-Fatih tidak hanya terkenal karena keberaniannya, tetapi juga karena pendidikan yang ia terima sejak kecil. Dengan dukungan pendidikan yang mendalam tentang tauhid dan semangat jihad, Muhammad Al-Fatih mampu melaksanakan peran besar dalam sejarah dunia Islam. Dalam waktu sekitar 230 tahun setelah masa Sulaiman Syah, keturunan Osman berhasil mengubah sejarah dengan merebut Konstantinopel, sebuah prestasi luar biasa yang menandai era baru bagi Kesultanan Utsmaniyah.
Ustaz Ismail menjelaskan bahwa meskipun jarak waktu antara Sulaiman Syah hingga Muhammad Al-Fatih cukup panjang, pendidikan yang diberikan kepada generasi berikutnya telah membuahkan hasil yang sangat besar. Muhammad Al-Fatih, setelah menaklukkan Konstantinopel, melahirkan Beyezid II yang kemudian melahirkan Sultan Selim I. Sultan Selim I menjadi sosok penting dalam sejarah Utsmaniyah karena ia diangkat menjadi khalifah pertama setelah khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutawakkil Alallah, menyerahkan kekuasaannya kepadanya.
Khilafah Utsmaniyah yang dimulai dengan Osman Ghazi kemudian berkembang menjadi kekuatan besar yang memimpin dunia Islam selama lebih dari 450 tahun. Bahkan, jika dihitung sejak Osman memulai kekuasaannya, Utsmaniyah memimpin lebih dari 600 tahun. Ustaz Ismail menekankan bahwa sejarah ini membuktikan bahwa dengan pendidikan yang baik dan berlandaskan pada ajaran Islam yang kuat, sebuah kabilah kecil dapat berkembang menjadi sebuah khilafah yang menguasai dunia.
Ustaz Ismail menutup pembahasan dengan menegaskan bahwa kisah Osman Ghazi dan keturunannya adalah bukti nyata bahwa pembinaan generasi yang kokoh, dengan landasan iman yang kuat dan semangat perjuangan yang tinggi, mampu membawa perubahan besar. Pendidikan yang tepat dapat mengubah sebuah kabilah kecil menjadi kekhalifahan yang mampu mengarahkan sejarah dunia. Inilah pelajaran terbesar yang bisa kita ambil dari sejarah panjang Kesultanan Utsmaniyah. []
Posting Komentar untuk "Ustadz Ismail Yusanto: Pelajaran dari Masjid dan Makam Osman Ghazi "