Jumlah Imigran Rohingya di Aceh Timur Menyusut

 

Pidie, Visi Muslim- Jumlah imigran Rohingya yang masih berada di lokasi penampungan sementara di Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur, kini hanya tersisa 137 orang. Informasi ini disampaikan oleh Syamsul Bahri, Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Aceh Timur, pada Senin (30/12).

Kaburnya Imigran dari Penampungan

Syamsul Bahri menyebutkan bahwa banyak imigran Rohingya melarikan diri dari penampungan. Terakhir, 10 orang kabur dari lokasi tersebut, sehingga jumlah yang tersisa semakin berkurang. “Saat ini tinggal 137 orang saja yang masih bertahan di lokasi penampungan sementara,” ungkapnya.

Awalnya Berjumlah 346 Orang

Sebelumnya, total imigran Rohingya yang mendarat di Kabupaten Aceh Timur mencapai 346 orang. Mereka tiba dalam beberapa gelombang, mulai dari Februari hingga November 2024. Dari jumlah tersebut, sebagian besar melarikan diri, dan 10 orang telah dipindahkan ke penampungan lain di Makassar dan Kabupaten Pidie.

Dugaan Ada Bantuan Pihak Luar

Melarikan diri dalam jumlah besar membuat pihak terkait menduga adanya campur tangan pihak luar. “Kami menduga mereka tidak mungkin kabur tanpa bantuan, tetapi hingga kini kami belum mengetahui siapa yang membantu mereka,” ujar Syamsul Bahri.

Penjagaan dari UNHCR

Meski UNHCR telah menempatkan petugas keamanan di lokasi penampungan, para imigran tetap berhasil melarikan diri. Diduga, mereka memanfaatkan kelengahan petugas untuk meninggalkan lokasi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya pengulangan kejadian serupa.

Upaya Penelusuran Belum Berhasil

Setelah pelarian terakhir, petugas sempat melakukan penyisiran di sekitar lokasi penampungan. Namun, hasilnya nihil, dan tidak ditemukan jejak keberadaan para imigran yang kabur. Hal ini menunjukkan perlunya strategi keamanan yang lebih ketat.

Pengawasan Akan Diperketat

Pemerintah Kabupaten Aceh Timur berjanji akan memperkuat pengawasan terhadap imigran yang tersisa di lokasi penampungan. “Kami berkomitmen memastikan tidak ada lagi kasus pelarian serupa. Pengawasan akan terus ditingkatkan,” tutup Syamsul Bahri. [] Banu Ngadiran 

Berbagi :