Kajian Pekanan Köklü Değişim Istanbul: Wahyu atau Ilmu, Menimbang Kebenaran dalam Kehidupan

 



Istanbul, Visi Muslim- Di Perwakilan Esenyurt, pekan ini Köklü Değişim mengadakan kajian diskusi bertajuk “Apakah Kebenaran Diukur dengan Ilmu atau Wahyu?” dalam rangka kajian Sabtu (28/12). Acara ini dipandu oleh Emir Hüseyin Tüysüzoğlu dan membahas secara mendalam peran ilmu pengetahuan dan wahyu dalam kehidupan manusia.

Acara ini dimulai dengan pertanyaan mendasar: apakah ukuran kebenaran didasarkan pada data ilmiah yang dicapai manusia melalui akal dan indera yang terbatas, ataukah wahyu ilahi yang mencakup segalanya dan menyampaikan kebenaran mutlak? Diskusi ini membuka wawasan tentang bagaimana kedua sumber tersebut memainkan peran yang berbeda namun saling melengkapi.

Dalam sesi diskusi, Emir Hüseyin Tüysüzoğlu menjelaskan, "Ilmu pengetahuan adalah sumber informasi yang terus berkembang. Data ilmiah yang kita miliki hari ini bisa berubah di masa depan dengan adanya temuan baru. Namun, wahyu adalah sesuatu yang tetap dan relevan untuk semua zaman. Ia memberikan panduan universal yang tak tergantikan."

Emir juga menyoroti peran penting ilmu dalam kehidupan sehari-hari. "Ilmu sangat bermanfaat dalam memahami dunia fisik dan menciptakan solusi untuk tantangan kehidupan modern. Tetapi, ilmu pengetahuan memiliki batas. Ia hanya mampu menjawab pertanyaan tentang bagaimana sesuatu bekerja, bukan mengapa sesuatu itu harus ada atau apa tujuan hidup kita."

Dalam kajian juga membahas perbedaan fundamental antara ilmu dan wahyu. Ilmu pengetahuan, sebagai hasil observasi dan eksperimen, bersifat relatif dan dinamis. Sementara itu, wahyu berasal dari Sang Pencipta, yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia, seperti tujuan, nilai, dan makna kehidupan.

Diskusi menekankan bahwa wahyu harus menjadi dasar dalam aspek-aspek yang menyangkut hubungan manusia, hukum pidana (uqubat), kehidupan sosial, dan ekonomi. Emir menyatakan, "Wahyu memberikan prinsip moral yang tak lekang oleh waktu. Ia menjadi dasar dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis, sesuatu yang tidak bisa digantikan oleh ilmu pengetahuan yang sifatnya terbatas."

Kesimpulan dari panel ini adalah bahwa meskipun ilmu pengetahuan sangat penting dalam perkembangan materi, wahyu tetap menjadi panduan utama untuk membentuk masyarakat yang ideal. "Wahyu adalah penyeimbang yang mengarahkan manusia untuk tidak hanya mengejar kemajuan materi, tetapi juga memahami tanggung jawab moral dan spiritualnya," tambah Emir.

Selain itu, peserta panel sepakat bahwa ilmu dan wahyu seharusnya tidak dipertentangkan. Keduanya memiliki peran masing-masing dalam kehidupan manusia. Ilmu adalah alat untuk memahami ciptaan, sementara wahyu adalah panduan untuk memahami Sang Pencipta dan menjalani kehidupan sesuai kehendak-Nya.

Program ini ditutup dengan rasa syukur kepada semua pihak yang telah berkontribusi. "Kami berterima kasih kepada semua yang telah mendukung acara ini. Semoga Allah memberikan ganjaran atas usaha dan dedikasi mereka," ujar panitia.

Diskusi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk menjalani hidup dengan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan wahyu, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik, adil, dan penuh berkah. []

Posting Komentar untuk "Kajian Pekanan Köklü Değişim Istanbul: Wahyu atau Ilmu, Menimbang Kebenaran dalam Kehidupan "