PBB Khawatirkan Serangan Israel yang Berlanjut di Gaza dan Tepi Barat



Gaza, Visi Muslim Juru bicara PBB, Stephanie Tremblay, pada Jumat, 27 Desember 2024 menyatakan keprihatinannya terkait serangan Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza. Ia mengatakan bahwa serangan tersebut telah menewaskan banyak warga Palestina. "Kami sangat prihatin dengan serangan yang terus berlangsung di Gaza yang telah menyebabkan banyak korban jiwa di kalangan warga Palestina," ujar Tremblay dalam keterangannya kepada para wartawan.

Menurut sumber medis dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Gaza utara, militer Israel dikabarkan membakar beberapa bagian rumah sakit tersebut pada Jumat pagi. Tremblay juga menyampaikan bahwa serangan udara Israel dekat rumah sakit itu pada Kamis malam dikabarkan menewaskan puluhan orang, termasuk pekerja medis.

"Di Rumah Sakit Kamal Adwan hari ini, staf, pasien, dan pengunjung terpaksa dikeluarkan dari fasilitas tersebut. Penahanan dan kerusakan besar pada rumah sakit juga telah dilaporkan," lanjut Tremblay.

Tremblay juga menyoroti bahwa tim PBB terus menghadapi "penolakan sistematis" terhadap akses kemanusiaan ke Gaza utara. "Hari ini saja, upaya PBB untuk mencapai wilayah-wilayah yang terkepung di Gaza utara kembali ditolak oleh pihak Israel," tambahnya.

Tremblay kemudian beralih ke Tepi Barat yang diduduki, mengungkapkan bahwa hingga 26 Desember, pasukan Israel telah menewaskan 20 warga Palestina dalam periode 10 hari, termasuk setidaknya 12 orang yang tewas akibat serangan udara. Ia juga menyebutkan bahwa operasi militer Israel di kamp pengungsi Tulkarm menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur.

"Taktik mematikan yang menyerupai perang terus diterapkan selama operasi-operasi ini di Tepi Barat, meningkatkan kekhawatiran atas penggunaan kekuatan yang melampaui standar penegakan hukum," lanjut Tremblay.

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Tremblay menyatakan bahwa hingga 24 Desember, sebanyak 4.706 warga Palestina telah mengungsi di Tepi Barat tahun ini, termasuk 1.949 anak-anak.

Sejak 5 Oktober, Israel meluncurkan ofensif besar-besaran di Gaza utara yang diklaim untuk mencegah kelompok Hamas berkumpul kembali. Namun, warga Palestina menuduh Israel berupaya untuk menduduki wilayah tersebut dan memaksa pengungsian penduduknya.

Sejak saat itu, bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar tidak dapat masuk ke wilayah Gaza yang terkepung, membuat penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan.

Secara keseluruhan, sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 45.400 orang di Gaza, menjadikan wilayah tersebut hancur lebur.

Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant terkait kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi tuntutan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas serangannya terhadap wilayah tersebut. [] Zakyra Begum 

Posting Komentar untuk "PBB Khawatirkan Serangan Israel yang Berlanjut di Gaza dan Tepi Barat"