Keluarga Dokter Gaza Memohon Bantuan Internasional untuk Pembebasan Direktur Rumah Sakit
Gaza, Visi Muslim– Keluarga Dr. Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, mengajukan permohonan mendesak kepada komunitas internasional untuk membantu membebaskannya dari penahanan brutal oleh otoritas Israel. Dr. Hussam ditangkap dalam serbuan di rumah sakit tempat ia bekerja, dan kini dilaporkan ditahan di kamp penahanan Sde Teiman, salah satu fasilitas paling keras di Israel.
Putra Dr. Hussam, Idris Abu Safiya, menyampaikan permohonan tersebut melalui sebuah video yang ramai beredar di media sosial pada Selasa, 31 Desember 2024. Dalam video itu, Idris mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi sang ayah yang dikabarkan menerima perlakuan buruk selama penahanan.
“Ia sekarang menghadapi penghinaan, terpapar udara dingin, dan ditolak akses terhadap perawatan medis,” kata Idris dengan nada emosional. Ia menambahkan bahwa ayahnya ditangkap saat menjalankan tugas kemanusiaan sebagai seorang dokter di tengah situasi sulit di Gaza.
Keluarga Dr. Hussam menegaskan bahwa penangkapan ini adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional, terutama karena profesinya sebagai tenaga medis yang seharusnya dilindungi dalam situasi konflik. Idris juga menyampaikan bahwa kondisi fisik ayahnya semakin memburuk karena perlakuan tidak manusiawi yang diterimanya di pusat penahanan.
Seruan bantuan tidak hanya ditujukan kepada komunitas internasional, tetapi juga kepada organisasi kesehatan dunia seperti WHO dan MedGlobal. Idris mendesak organisasi-organisasi ini untuk mengambil langkah konkret demi menyelamatkan ayahnya sebelum terlambat.
“Kami meminta perhatian mendesak dari pemerintah Kazakhstan, yang juga merupakan negara kedua kami, serta semua pemerintah asing lainnya yang peduli terhadap hak asasi manusia,” tambah Idris. Dr. Hussam dan keluarganya memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Palestina dan Kazakhstan, tetapi mereka memilih untuk tinggal di Gaza demi mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Penangkapan ini terjadi di tengah situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza. Rumah sakit Kamal Adwan, tempat Dr. Hussam bekerja, adalah salah satu fasilitas medis yang tersisa di Gaza utara, yang kini menghadapi kekurangan tenaga medis dan sumber daya akibat blokade dan serangan terus-menerus.
Pengamat internasional menganggap tindakan Israel ini sebagai pelanggaran serius terhadap Konvensi Jenewa, yang melindungi fasilitas medis dan stafnya di zona konflik. Kasus ini juga menyoroti risiko besar yang dihadapi para tenaga medis di Gaza, yang kerap menjadi sasaran meskipun mereka menjalankan tugas kemanusiaan.
Keluarga Dr. Hussam kini berharap tekanan internasional dapat mendorong pembebasannya. Mereka mengingatkan bahwa peran komunitas internasional sangat penting untuk menghentikan pelanggaran terhadap tenaga medis di wilayah yang dilanda konflik.
“Kami tidak meminta apa pun selain hak asasi manusia yang mendasar untuk ayah kami,” tutup Idris dalam video tersebut, dengan harapan bahwa suara mereka akan didengar oleh dunia. [] Gesang Ginanjar
Posting Komentar untuk "Keluarga Dokter Gaza Memohon Bantuan Internasional untuk Pembebasan Direktur Rumah Sakit"