Protes Siswi Muslim di Tigray: Tuntut Kebebasan Beragama di Sekolah

 

Foto ilustrasi 


Axum, Visi Muslim- Puluhan siswi Muslim di Kota Axum, wilayah Tigray, Ethiopia, melakukan aksi protes terhadap sekolah mereka. Protes ini dipicu oleh kebijakan pelarangan penggunaan jilbab di lingkungan pendidikan tempat mereka menimba ilmu.

Mengutip laporan All Africa (27/12/2024), para siswi menyatakan bahwa larangan tersebut telah melanggar hak kebebasan beragama yang dijamin konstitusi. Mereka merasa kebijakan ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mereka anut.

Seorang siswi, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan kepada Addis Standard bahwa sekolah mulai memberlakukan larangan masuk bagi siswa berhijab sekitar dua minggu lalu.

“Kami dipersulit untuk mendapatkan pendidikan hanya karena memakai jilbab, yang merupakan kewajiban agama kami,” ujarnya. “Kami bahkan menawarkan solusi agar jilbab kami sesuai dengan seragam sekolah, tetapi tetap ditolak.”

Kebijakan ini menimbulkan rasa frustrasi di kalangan siswi Muslim. Mereka mempertanyakan alasan di balik pembatasan yang hanya diberlakukan kepada mereka, sementara siswa dari agama lain tidak menghadapi aturan serupa.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa guru di sekolah tersebut melarang siswa berhijab mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Akibatnya, protes untuk memperjuangkan hak beragama dan akses pendidikan terus meluas.

Haji Mohammed Kahsay, Sekretaris Dewan Urusan Islam Tigray, mengecam keras larangan ini. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat merugikan, terutama bagi siswa kelas 12 yang sedang mempersiapkan ujian nasional.

“Beberapa siswa bahkan tidak dapat mendaftar ujian nasional karena tidak diizinkan memasuki area sekolah,” ungkapnya. “Hijab adalah bagian penting dari identitas dan iman perempuan Muslim. Melarangnya adalah pelanggaran terhadap hak dasar mereka.”

Ia juga menyoroti bahwa kebijakan ini tidak sejalan dengan konstitusi Ethiopia yang menjamin kebebasan beragama. Ia menuduh pihak sekolah mempolitisasi masalah tersebut dan gagal menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.

“Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi semua siswa, tanpa memandang agama,” tegas Kahsay. “Sebaliknya, larangan ini justru menyingkirkan sebagian siswa dari hak mereka.”

Para siswi yang terlibat dalam aksi protes menyerukan penghentian kebijakan diskriminatif ini. Mereka berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk melindungi hak-hak mereka.

Protes ini mencerminkan tantangan yang dihadapi komunitas Muslim di Ethiopia dalam mengekspresikan keyakinan mereka secara bebas. Kasus serupa dilaporkan juga terjadi di wilayah lain.

Para aktivis menekankan pentingnya dialog antara pihak sekolah, siswa, dan masyarakat untuk mencari solusi yang adil. Mereka berharap pemerintah Ethiopia dapat menjamin implementasi konstitusi yang melindungi kebebasan beragama.

Aksi protes ini menggarisbawahi perlunya lembaga pendidikan untuk menghormati keragaman dan menjunjung tinggi nilai-nilai inklusivitas dalam komunitas multikultural seperti Ethiopia. [] Banu Ngadiran 

Posting Komentar untuk "Protes Siswi Muslim di Tigray: Tuntut Kebebasan Beragama di Sekolah"