Zionis Makin Menjadi, Masihkan Dunia Berdiam Diri?

 




Oleh: Thaifah Zhahirah (Pendidik dan Pegiat Literasi)


Krisis kemanusiaan di Palestina kembali menjadi sorotan dunia. Kekejaman yang dilakukan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza, telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seluruh penduduk Gaza Utara saat ini berada dalam risiko besar kehilangan nyawa akibat serangan udara Israel yang dilakukan tanpa henti. Serangan ini tidak hanya terbatas pada Gaza, tetapi juga meluas ke Lebanon, Yaman, dan bahkan Iran, seperti dilaporkan CNN Indonesia. Dalam 24 jam terakhir, Israel telah meluncurkan serangan besar-besaran terhadap berbagai wilayah, termasuk Iran (cnnindonesia.com, 26/10/2024).

Namun, di tengah meningkatnya kekejaman ini, dunia seolah tak berdaya. Seruan internasional untuk gencatan senjata terus diabaikan, dan upaya lembaga-lembaga seperti PBB untuk menghentikan agresi Zionis terbukti tidak efektif. Bahkan, Antara News melaporkan keprihatinan PBB atas serangan udara Israel terhadap Iran, namun kecaman ini tampaknya tidak membawa perubahan signifikan (antaranews.com, 26/10/2024).

Kegagalan Sistem Internasional

Ketidakberdayaan pemimpin dunia dan lembaga-lembaga internasional dalam menghentikan kebrutalan Zionis menunjukkan kegagalan nyata sistem kapitalisme dan demokrasi dalam mewujudkan dunia yang aman dan berkeadilan. Sistem ini hanya memprioritaskan kepentingan politik dan ekonomi pihak tertentu, terutama negara-negara Barat yang cenderung mendukung Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Lembaga seperti PBB, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga perdamaian dunia, justru sering kali terlihat tidak berdaya dalam menghadapi konflik besar seperti ini. Peran PBB dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina lebih sering terhambat oleh veto negara-negara kuat, terutama Amerika Serikat, yang merupakan sekutu utama Israel.

Barat yang terus mengaruskan demokrasi ke berbagai negeri juga menjadi alat penjajahan baru. Sistem demokrasi yang diimpor ke negara-negara berkembang sering kali justru melemahkan ikatan umat Islam dan menghalangi terciptanya solusi fundamental bagi konflik seperti di Palestina.

Urgensi Solusi Hakiki: Khilafah

Dalam kondisi ini, umat Islam perlu menyadari bahwa solusi hakiki hanya bisa dicapai dengan menegakkan sistem Islam, yaitu Khilafah. Sistem Khilafah memiliki mekanisme yang jelas untuk melindungi umat Islam di mana pun mereka berada, termasuk Palestina. Khilafah akan memobilisasi semua kekuatan, termasuk tentara, untuk membebaskan tanah suci Al-Quds dari cengkeraman Zionis.

Sistem ini tidak hanya akan menghadirkan keadilan bagi rakyat Palestina, tetapi juga akan menjadi pelindung bagi seluruh umat Islam di dunia. Dengan landasan syariat yang tegas, Khilafah akan menghentikan segala bentuk penjajahan dan eksploitasi yang dilakukan oleh Zionis dan sekutunya.

Peran Umat dalam Perjuangan

Membangun kesadaran umat untuk mendukung perjuangan ini adalah langkah penting. Umat Islam harus berjuang bersama kelompok dakwah yang fokus menegakkan Khilafah. Metode dakwah yang digunakan haruslah sesuai dengan ajaran Rasulullah, yaitu melalui pendekatan politik dan pemikiran tanpa kekerasan.

Kesadaran ini harus ditumbuhkan di setiap lapisan masyarakat, dari individu hingga komunitas, agar semua elemen umat bersatu dalam perjuangan menegakkan Khilafah. Hanya dengan kesatuan umat dan keberanian untuk melawan sistem yang rusak, Palestina dan dunia Islam lainnya dapat terbebas dari penjajahan dan penindasan.

Penutup

Kekejaman Zionis Israel terhadap rakyat Palestina dan negara-negara Muslim lainnya seharusnya menjadi momentum bagi umat Islam untuk bangkit. Dunia yang terus berdiam diri menunjukkan kegagalan sistem kapitalisme dan demokrasi dalam menciptakan perdamaian sejati. Oleh karena itu, umat Islam harus meninggalkan sistem yang rusak ini dan berjuang untuk menegakkan solusi hakiki, yaitu Khilafah. Dengan Khilafah, kekuatan umat Islam dapat dikerahkan untuk membebaskan Palestina dan membangun dunia yang berkeadilan dan bermartabat.

Posting Komentar untuk "Zionis Makin Menjadi, Masihkan Dunia Berdiam Diri?"