Penyerahan Memorandum Bantahan Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) atas Penghinaan Rasulullah (saw) dan kebiadaban Macron



Kuala Lumpur, Visi Muslim- Penghinaan terhadap Rasulullah (saw) di Perancis telah menjadikan kemarahan umat Islam di seluruh dunia, termasuk di negara Malaysia. Kemarahan tersebut semakin memuncak setelah Presiden Perancis, Emanuel Macron mengeluarkan ucapan anti-Islam dan merestui penyiaran karikatur yang menghina Rasulullah (saw) di bangunan-bangunan negara atas prinsip kebebasan berpendapat. 

Sehubungan itu, Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) pada Selasa, (3/11/2020) telah mengutus delegasinya berkunjung ke Kedutaan Perancis di Kuala Lumpur petang guna menyerahkan memorandum bantahan untuk mengingatkan Perancis bahwa kebiadaban mereka itu tidak dapat diterima oleh umat Islam dan siapa pun yang mempunyai akal yang waras.

Delegasi HTM yang terdiri dari Ustaz Muadz Abu Thalhah, Muhammad Amin dan Wan Hisham tiba di gedung kedutaan sekitar jam 3.00 petang (waktu Malaysia). 

 “Kita mengatakan, semakin besar Nabi kita yang mulia ini dihina, semakin besar juga kecintaan kita kepada Nabi (saw),” tegas Ustaz Muadz dalam kenyataan beliau yang disiarkan melalui liputan FB live yang disiarkan secara langsung saat penyerahan tersebut.

“Kita ingin menegaskan kepada Perancis dan Barat, bahwa umat Islam ini hidup, umat ini tidak mati dan tidak akan berdiam diri. Mereka siap berkorban demi Nabi (saw) dan juga agamanya,” ujar beliau lagi.

HTM kemudian mengemukakan beberapa desakan berhubungan terkait isu ini. Diantaranya adalah menutup kedutaan Perancis di seluruh negara umat Islam serta mengusir duta-dutanya ke Perancis.

“Tidak cukup dengan tindakan rakyat yang memboikot produk Perancis… walaupun apa yang dilakukan itu adalah baik, namun tidak cukup, negara wajib memutuskan segala hubungan dengan negara-negara yang sifatnya adalah kafir harbi yang memerangi dan memusuhi umat Islam,” tegas Ustaz Amin yang turut memberi sedikit ucapan.

Selain itu, HTM turut mendesak seluruh pemerintah kaum Muslimin agar menggelontorkan perintah untuk berjihad kepada Perancis apabila Perancis tidak meminta maaf dan tidak berjanji untuk tidak mengulangi kebiadabannya. Ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Khalifah Abdul Hamid II tatkala Perancis ingin mementaskan teater yang menghina Rasulullah (saw), dan Perancis menghentikan serta merta pementasan teater tersebut setelah mendapat ancaman jihad dari sang Khalifah.

Namun sayanya pihak kedutaan tidak mau menerima memorandum tersebut.




[Rakaman fb live penyerahan memorandum bisa ditonton di tautan berikut - https://www.facebook.com/watch/?v=395153818520281]

Posting Komentar untuk "Penyerahan Memorandum Bantahan Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) atas Penghinaan Rasulullah (saw) dan kebiadaban Macron"