Soal Kematian Kartunis Swedia Penista Nabi Muhammad SAW, Peneliti LANSKAP Ainul Mizan: 'Seharusnya Kita Bersyukur'
Malang, Visi Muslim- Jagat sosial media sedang viral terkait dengan kematian salah satu kartunis asal Swedia, Lars Vilks yang tewas akibat kecelakaan mobil pada Minggu, (3/10/2021). Kartunis ini pernah membuat heboh lantaran dengan kurang ajarnya membuat kartun sosok Nabi Muhammad SAW yang membuat marah umat Islam di seluruh dunia.
Menanggapi kematian Vilks, Peneliti LANSKAP, Ustaz Ainul Mizan menyatakan bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati termasuk Vilks, namun sarana menuju kematian itu yang bermacam-macam.
"Sebagaimana yang Allah SWT tegaskan dalam firmanNya. 'Kullu nafsin dzaaiqotul maut' (Setiap jiwa akan merasakan kematian). Sarana yang bisa mengantarkan kematian itu macam-macam. Nah ini kecelakaan yang dialaminya telah mengantarkannya pada ajal kematiannya. Jadi penyebab kematian itu adalah datangnya ajal. Dan datangnya ajal itu tidak bisa diundurkan atau dimajukan barang sedetik pun" katanya saat dihubungi Visi Muslim Media, Rabu, (06/10/2021).
Melihat track record Lars Vilks yang pernah melecehkan Nabi Muhammad SAW Ainul Mizan menyampaikan bahwa dalam Islam haram hukumnya memvisualisasikan sosok Nabi SAW dalam bentuk apapun. Dan seharusnya orang Kafir memahami hal itu terlebih jika hal itu bisa menimbulkan gejolak yang besar khususnya bagi kaum Muslimin bahkan bisa termasuk kedalam penistaan Islam.
"Melihat dari track recordnya. Lars Vilks ini adalah pembuat kartun Nabi Muhammad Saw. Padahal dalam Islam jelas ditegaskan bahwa haram memvisualisasikan sosok Nabi saw dalam bentuk apapun. Seharusnya mereka orang kafir itu mengerti dan memahami akan larangan ini. Artinya hal tersebut bila dilanggar akan menimbulkan gejolak besar terutama dari kaum muslimin. Ditambah lagi termasuk ke dalam penistaan Islam," tambah Ainul Mizan.
Ainul Mizan juga menilai didalam sistem sekular saat ini perbuatan menistakan Islam dipandang sebagai kebebasan berpendapat dan solusi total terkait hal itu adalah dengan mengganti asas sekularisme dengan asas Islam dalam mengatur semua aspek kehidupan.
"Di dalam sistem sekuler saat ini, menistakan Islam dipandang sebagai kebebasan berpendapat. Maka solusi total untuk menghentikan semua bentuk penistaan Islam ini adalah dengan cara mengganti asas sekulerisme ini dengan asas Aqidah Islam dlm mengatur semua aspek kehidupan," tambahnya.
Ainul juga menambahkan umat muslim harus menyeru agar para penguasa muslim agar menghukum para penista Islam dan berjuang untuk mengembalikan penerapan Islam secara paripurna dalam Khilafah Islam dan menyeru semua pemilik kekuatan dari kalangan militer agar menjadi ahlun nushroh sebagaimana Saad bin Muadz.
"Maka yang harus dilakukan oleh kaum muslimin adalah menyerukan agar para penguasa muslim menghukum para pelaku penista Islam. Di samping itu, kaum muslimin harus berjuang untuk mengembalikan penerapan Islam secara paripurna dlm wadah Khilafah Islam. Serta menyeru semua pemilik kekuatan dari kalangan militer agar menjadi ahlun nushroh sebagaimana Saad bin Muadz sehingga beliaupun mendapatkan kemuliaan yang Agung dari Allah SWT," tambahnya.
Tentang kematian Lars Vilks ini Ainul Mizan berkomentar bahwa seharusnya umat Muslim bersyukur karena Allah telah memenangkan hambaNya dan memuliakan agamaNya.
"Maka atas kematian sang penista Islam yang sejatinya adalah musuh Islam dan umat Islam, kita bersyukur seraya mengucapkan: Segala puji bagi Allah yang telah memenangkan hambaNya dan memuliakan agamaNya," tutupnya. [] Gesang
Posting Komentar untuk "Soal Kematian Kartunis Swedia Penista Nabi Muhammad SAW, Peneliti LANSKAP Ainul Mizan: 'Seharusnya Kita Bersyukur'"