Natalius Pigai Ungkap Sindiran Menohok ke Luhut yang Sebut Kalau Bukan Orang Jawa Tak Bisa Jadi Presiden



Jakarta, Visi Muslim- Eks Komisioner Komnas HAM (2012-2017) Natalius Pigai ungkap sindiran menohok ke Luhut Binsar Pandjaitan yang sebut kalau bukan orang jawa tak bisa jadi Presiden RI.

Natalius Pigai melontarkan pendapatnya pada sebuah kicauan lewat akun media sosial Twitter bernama @NataliusPigai2.

Eks Komisioner Komnas HAM (2012-2017) terpantau memang aktif dalam memakai platform tersebut untuk menyuarakan sudut pandang pribadinya.

Kini Natalius Pigai angkat bicara perihal pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang bilang kalau bukan orang Jawa tak bisa jadi Presiden RI.

“Mental LBH mereka segitu,” tulis Natalius Pigai, 23 September 2022.

“Jawa diuntungkan sistem pemilu Popular Vote (One People, One Vote, One Value) tetapi UU ubah ke Sistem Pemilu Electoral Collage maka semua punya kesempatan,” tambahnya.

Selain itu mantan Komisioner Komnas HAM ini juga turut melontarkan kalimat sindiran tajam perihal Presiden RI harus orang kelahiran pulau Jawa.

“Kalau Jawa terus saya minta silakan Jawa merdeka sendiri saja. @jokowi,” tutup Natalius Pigai.

Cuitan Natalius Pigai mendapat 351 komentar, 328 retweets, dan 1.227 likes dari warganet sampai berita ini tayang.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai, orang dari luar pulau Jawa kecil kemungkinan untuk bisa menjadi presiden.

Luhut menyarankan agar tokoh dari luar Jawa agar tidak usah berambisi manjadi Presiden.

Luhut mengatakan, tokoh luar Jawa harus tahu diri. Menurutnya, masih banyak cara lain untuk mengabdi kepada negara selain menjadi presiden.

“Apa harus jadi presiden aja kau bisa mengabdi? Harus tahu diri juga lah, kalau kau bukan orang Jawa. Ini bicara antropologi,” kata Luhut saat beerbincang dengan pengamat politik Rocky Gerung seperti dikutip melalui akun YouTube RGTV Channel.

“Kalau Anda bukan orang Jawa dan pemilihan langsung hari ini, udah lupain deh. Enggak usah kita memaksakan diri kita, sakit hati,” tambahnya, Kamis, 22 September 2022.

Luhut mencontohkan dirinya juga dari luar Jawa dan dia juga minoritas. Jadi tidak berambisi menjadi presiden karena tahu diri.

“Ya termasuk saya. Saya double minoritas. Sudah Batak, Kristen lagi. Jadi saya bilang sudah cukup itu, kita harus tahu,” ucap Luhut.

Luhut juga mengatakan bahwa setiap manusia sudah ditakdirkan dengan jabatannya termasuk menjadi presiden. Kata dia itu sudah skenario Tuhan.

“Presiden hanya satu loh. Dan itu menurut saya sudah takdir alam. Tuhan punya mau itu. Good scenario,” tutur Luhut.

“Jadi kita boleh bersaing dan melakukannya (mencalonkan diri), tapi harus mengenali diri kita dulu. Benar kata Sun Tsu, kenali dirimu, kenali musuhmu, 100 kali kau perang, 100 kali kau menang,” sambungnya.

Pada kesempatan itu, Luhut juga menyinggung Rocky Gerung yang kerap mengkritik pemerintah termasuk kritik dirinya.

“Terus terang saya melihat Anda itu hebat, saya kira kita baru bertemu dua kali,” ujar Menko Marves tersebut.

“Anda kritik saya banyak, Anda kritik pemerintah juga banyak, kritik presiden juga banyak. It’s oke, this is demokrasi,” lanjutnya.

Sekadar diketahui, kursi Presiden sejak kemerdekaan RI 1945 hingga saat ini hampir selalu diduduki oleh para tokoh berdarah Jawa.

Mulai dari Soekarno yang berasal dari Blitar, Soeharto dari Bantul, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jombang, Megawati Soekarnoputri kelahiran Yogyakarta, Susilo Bambang Yudhoyono dari Pacitan, dan Joko Widodo asal Surakarta.

Hanya satu perkecualian adalah BJ Habibie menjadi presdien menggantikan Soeharto yang mundur dari jabatannya pada 1998.

Hingga saat ini, hanya BJ Habibie yang merupakan kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan itu menjadi satu-satunya presiden Indonesia yang bukan beretnis Jawa. [FIN]

Posting Komentar untuk "Natalius Pigai Ungkap Sindiran Menohok ke Luhut yang Sebut Kalau Bukan Orang Jawa Tak Bisa Jadi Presiden"