Lembaga Keuangan Eropa Terlibat dalam Hubungan Bisnis dengan Perusahaan Terkait Permukiman Ilegal Israel
Gaza, Visi Muslim - Sebuah studi yang dirilis pada Selasa (26/11/2024) oleh koalisi masyarakat sipil mengungkapkan peningkatan jumlah lembaga keuangan Eropa yang berhubungan dengan perusahaan-perusahaan terkait permukiman ilegal Israel. Studi tersebut, dilaksanakan oleh koalisi "Jangan Beli ke dalam Pendudukan," melaporkan bahwa 822 lembaga keuangan menjalin hubungan bisnis dengan 58 perusahaan yang berperan aktif dalam aktivitas permukiman ilegal pada 2024, naik dari 776 lembaga pada 2023.
Koalisi tersebut menyerukan pengawasan ketat dan, jika diperlukan, divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat. Andrew Preston dari Norwegian People’s Aid menyatakan keprihatinannya terhadap tren ini dan menekankan bahwa lembaga keuangan Eropa perlu mengevaluasi ulang kebijakan mereka terkait investasi dalam perusahaan-perusahaan semacam itu.
Beberapa lembaga keuangan besar, termasuk BNP Paribas dan HSBC, serta perusahaan seperti Caterpillar Inc., Booking.com, dan Expedia, disebut dalam laporan tersebut. Booking.com sebelumnya menyatakan telah memperbarui informasinya untuk memberikan konteks tentang wilayah-wilayah yang dipersengketakan, sementara Expedia mengidentifikasi lokasi akomodasi sebagai permukiman Israel di wilayah Palestina.
Laporan ini juga mencatat bahwa beberapa lembaga keuangan telah menarik investasinya dari perusahaan yang terlibat, termasuk dana pensiun Norwegia, KLP. Koalisi menegaskan bahwa semua permukiman Israel dianggap ilegal menurut hukum internasional. Hingga kini, Kementerian Keuangan Israel belum memberikan komentar terkait laporan tersebut. []
Posting Komentar untuk "Lembaga Keuangan Eropa Terlibat dalam Hubungan Bisnis dengan Perusahaan Terkait Permukiman Ilegal Israel"