Pelanggaran Gencatan Senjata: Serangan Artileri 'Israel' Hantam Selatan Lebanon
Beirut, VisiMuslim - Pasukan 'Israel' melanjutkan serangan artileri dan pengeboman di wilayah selatan Lebanon pada Kamis (28/11/2024), menandai pelanggaran kedua terhadap kesepakatan gencatan senjata yang baru saja dimulai antara Hizbullah dan 'Israel'.
Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), artileri 'Israel' menyerang dataran tinggi di sekitar kota Halta, distrik Hasbaya, mengancam keselamatan warga yang berada di pinggiran kota. Wilayah lain seperti dataran Taybeh, Khiam, dan Marjayoun juga menjadi sasaran serangan.
Di kota Rmeish, tiga peluru menghantam sebuah rumah dan supermarket, menyebabkan kerusakan. Pasukan 'Israel' juga dilaporkan menembaki warga yang mencoba kembali ke rumah mereka di Bint Jbeil, sementara tank-tanknya menyerang kota Kfar Shuba dan Wazzani. Dua warga terluka akibat serangan udara di Markaba.
Pada Rabu (27/11), tentara Lebanon mengeluarkan peringatan kepada warga yang mengungsi agar tidak kembali ke desa-desa di dekat perbatasan selatan, mengingat kehadiran pasukan 'Israel' yang masih aktif di wilayah tersebut.
Insiden penembakan juga dilaporkan pada 27 November, ketika pasukan 'Israel' menyerang sekelompok jurnalis Lebanon di Khiam, di samping serangan lain yang menyasar Khiam, Kfar Kila, dan daerah sekitar saat warga yang mengungsi mulai pulang. Media Lebanon menegaskan tidak ada korban jiwa, meski laporan dari pihak 'Israel' mengklaim sebaliknya.
Hizbullah menyatakan pada Rabu malam bahwa pasukannya tetap dalam kondisi siap tempur, mengawasi setiap pergerakan pasukan 'Israel' di perbatasan, dan bersiap mempertahankan kedaulatan Lebanon serta melindungi martabat rakyatnya.
Gencatan senjata yang diberlakukan berdasarkan Resolusi PBB 1701 mencakup langkah-langkah seperti pembongkaran infrastruktur Hizbullah di selatan Sungai Litani dan penarikan pasukan 'Israel' dari Lebanon dalam waktu 60 hari.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, mekanisme pengawasan tripartit yang dipimpin AS, serta melibatkan Prancis dan UNIFIL, kini bertugas memantau laporan pelanggaran dari kedua pihak. Penyelundupan senjata ke Lebanon dan pengisian ulang persenjataan kelompok perlawanan juga dilarang dalam perjanjian ini. []
Posting Komentar untuk "Pelanggaran Gencatan Senjata: Serangan Artileri 'Israel' Hantam Selatan Lebanon"