Serangan Pasukan ‘Israel’ di Tepi Barat: 18 Warga Palestina Ditangkap, Bentrokan Berdarah di Qabatiya


Ramallah, VisiMuslim -Pada Kamis, 28 November 2024, pasukan pendudukan ‘Israel’ melakukan serangkaian serangan besar-besaran terhadap sejumlah kota di Tepi Barat yang diduduki. Penyerbuan ini terjadi di beberapa daerah, termasuk Tulkarem, kamp pengungsian Nur Shams, serta kota-kota Umm Safa dan desa Kafr Ni’ma yang terletak di utara dan barat Ramallah. Selain itu, pasukan ‘Israel’ juga menyerbu kota Al-Bireh di wilayah tengah Tepi Barat, bahkan memasuki kantor pusat kotamadya setempat. Dalam peristiwa ini, seorang pemuda Palestina dilaporkan terluka oleh peluru pasukan ‘Israel’ selama serangan yang terjadi di Al-Bireh.

Namun, serangan yang paling intens terjadi di Qabatiya, sebuah kota di Tepi Barat yang menjadi pusat bentrokan sengit antara pasukan ‘Israel’ dan pejuang perlawanan Palestina. Menurut saksi mata, pasukan tentara ‘Israel’ mengerahkan pasukan tambahan yang dilengkapi dengan buldoser untuk mendukung operasi militer mereka di Qabatiya. Suara ledakan dan tembakan senjata terdengar sepanjang hari, menambah ketegangan di kota tersebut. Batalyon Qabatiya, yang berafiliasi dengan Brigade Al-Quds, mengonfirmasi dalam pernyataannya bahwa pejuang perlawanan mereka terlibat dalam baku tembak yang intens dengan pasukan ‘Israel’, serta menghujani pasukan penjajah dengan tembakan dalam upaya mempertahankan kota mereka.

Di samping bentrokan ini, pasukan ‘Israel’ juga melakukan penangkapan terhadap 18 warga Palestina dalam serangkaian penggerebekan yang dilakukan di berbagai wilayah Tepi Barat. Penangkapan tersebut melibatkan warga dari beberapa provinsi, termasuk Hebron dan Bethlehem di bagian selatan, serta Tulkarm, Nablus, Qalqilya, Jenin, Ramallah, dan Yerusalem di bagian utara dan tengah. Di antara yang ditangkap, terdapat dua anak-anak, seorang gadis, serta seorang mantan tahanan. Penangkapan ini menambah daftar panjang tindakan represif yang dilakukan oleh pasukan ‘Israel’ terhadap warga Palestina di wilayah yang diduduki.

Menurut laporan dari Otoritas Urusan Tahanan Palestina yang berafiliasi dengan Organisasi Pembebasan Palestina dan Klub Tahanan Palestina, penangkapan ini merupakan bagian dari kebijakan yang terus berlanjut untuk mengekang perlawanan Palestina dan memperkuat cengkeraman ‘Israel’ di Tepi Barat. Dalam situasi yang semakin memanas ini, sejumlah sumber juga melaporkan kepada Al Jazeera bahwa dua perempuan Palestina, Shahd dan Angham Asafreh, yang sebelumnya ditahan selama satu tahun, akhirnya dibebaskan oleh pasukan pendudukan ‘Israel’. Pembebasan ini terjadi setelah mereka dipenjara tanpa dakwaan yang jelas, tetapi kebebasan ini tidak menyurutkan ketegangan yang terus berlangsung di wilayah tersebut.

Serangan-serangan ini, yang berlangsung bersamaan dengan penangkapan massal, menunjukkan intensifikasi kebijakan militer ‘Israel’ di Tepi Barat, yang menambah penderitaan bagi rakyat Palestina yang sudah lama menghadapi pendudukan dan kekerasan. Sementara itu, di tengah kekerasan ini, pejuang perlawanan Palestina terus melawan pasukan penjajah dengan harapan untuk mempertahankan tanah mereka dan melawan ketidakadilan yang mereka alami. []

Posting Komentar untuk "Serangan Pasukan ‘Israel’ di Tepi Barat: 18 Warga Palestina Ditangkap, Bentrokan Berdarah di Qabatiya"