Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kurikulum Bebas: Kemana Arah Pendidikan Hari Ini?




Oleh: Hardianti, S.Pd (Sahabat Visi Muslim Media)


Sebagaimana diberitakan baru-baru ini Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, akan membebaskan sekolah untuk memilih dari tiga kurikulum yang akan diterapkan pada tahun 2022. Supriyanto mengatakan opsi kurikulum itu diberikan hingga tahun 2024, kata dia, Kementrian akan menetapkan kebijakan mengenai kurikulum mana yang akan dijadikan kurikulum nasional untuk pemulihan pembelajaran. Adapun tiga opsi kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan yaitu pertama Kurikulum 2013, Kurikulum darurat, dan Kurikulum Prototipe. (TEMPO.CO, 19/01/22) 

Kemendikbud Ristek memberikan alternatif dengan Kurikulum Prototipe yang saat ini sudah mulai diterapkan 2.500 sekolah penggerak dan SMK pusat keunggulan. Pihak Kemendikbud menyebut Kurikulum Prototipe merupakan turunan dari Kurikulum Darurat, lebih fleksibel dan sederhana sehingga anak diharapkan bisa mudah menyerap pembelajaran. Namun ditahun 2022, satuan pendidikan yang tidak termasuk Sekolah Penggerak pun diberikan opsi untuk dapat menerapkan kurikulum prototipe. “Sekolah-sekolah dapat menerapkan Kurikulum Prototipe secara sukarela tanpa seleksi, namun yang di lakukan pendaftaran dan pendataan”, ujar Supriyatno seperti dikutip di laman resmi Kementrian Pendidikan pada Rabu, 19 Januari 2022.

Pemerintah berdalih kebijakan memberikan kebebasan bagi satuan pendidikan untuk menggunakan kurikulum dipilih dalam rangka pemulihan pembelajaran selama masa pandemi, hal ini dilakuan untuk mengurangi terjadinya learning lost pada peserta didik. karena dilihat dari indikasinya berkurang nya kemajuan belajar dari kls 1-2 SD selama pandemi.

Dari sini bisa kita cermati kebijakan dengan gonta ganti kurikulum seolah memberikan kebaikan dengan memerdekakan guru dan sekolah dalam memilih kurikulum. Sekilas konsep ini nampaknya baik, namun konsep ini lahir dari cara pandang sekuler yang bertentangan dengan Islam, karena konsep ini mengedepankan kebebasan. Pada hakekatnya kebebasan dalam pemberlakuan kurikulum atau adanya kemerdekaan dalam menentukan kurikulum disetiap sekolah, menunjukan pemerintah tidak memiliki konsep kurikulum yang baku dengan adanya kebebasan kurikulum ini jelas menunjukan ketidaktegasan pemerintah. Dengan adanya kebebasan ini akibat fatalnya akan berdampak pada capaian proses pembelajaran para siswa. Tentunya beda kurikulum beda juga capaiannya. Dan ini akan berpengaruh pada kualitas output generasi dunia pendidikan.

Kabur Menentukan Kurikulum

Kurikulum memiliki arti penting dalam capaian proses pembelajaran dan juga output generasi didunia pendidikan. Namun saat ini dengan adanya konsep merdeka belajar kurikulum dibebaskan dan diberi peluang dari penerapannya. 

Inilah satu dari sekian banyak problem dalam dunia pendidikan kita hari ini. Sudah berulang kali pemerintah menggantikan kurikulum kini pemerintah semakin kabur dalam menentukan arah pendidikan dengan ketidakpastian kurikulum pendidikan yang harus diterapkan dinegri ini. Pemerintah ingin membuat perubahan ke arah pendidikan yang lebih baik namun faktanya perubahan yang ada semakin tidak jelas artinya harapan dan realita tidak selaras. Inilah menjadi konsekuensi penerapan sistem pendidikan sekuler- kapitalis. 

Kurikulum Islam

Dalam sistem pendidikan Islam memiliki kehasan dan keunggulan serta terbukti menghasilkan generasi terbaik dimasa peradaban Islam. Kehasan dalam sistem pendidikan Islam, asas kurikulumnya akidah Islam. Karena akidah Islam merupakan landasan beramal atas setiap muslim baik kehidupan sehari-hari maupun bernegara begitupun juga dalam peneyelenggaraan pendidikan.

Tujuan kurikulum harus merujuk pada aturan Islam yakni membentuk kepribadian Islam. Dan membekali peserta didik dengan ilmu pengatahuan dan tsaqofah Islam maupun ilmu kehidupan. Sehingga peserta didik mampu menyelesaikan tantangan kehidupanya. Dengan adanya paradikma pendidikan yang berbasis akidah Islam, maka negara tidak mengacu pada capaian proses pembelajaran atau kualitas output pendidkan sekuler apalagi dari arahan pihak asing. Kurikulum Islam diarahkan untuk membentuk kepribadian Islam, tentu hal ini secara produktif akan menghasilkan sumber daya manusia yang handal meskipun menghadapi tantangan pandemi seperti saat ini.

Visi ilmu pengatahuan dalam Islam

 Dengan asas akidah Islam, visi Ilmu pengatahuan ditujukan untuk kemaslahatan umat dan peradaban Islam yang mulia dan didukung dengan sistem politik yakni sistem ekonomi Islam. Pelaksanaan kurikulum pendidikan Islam akan memudahkan turwujudnya semua kemaslahatan. Selajutnya, adanya keseragaman kurikulum. Jadi kurikulum dalam pendidikan Islam berlaku seragam dalam semua jenjang dan satuan pembelajaran. Tidak boleh ada sekolah yang kurikulumnya berbeda dengan negara Islam. Sekalipun teknik pelaksanaan bisa menyesuaikan dengan kondisi misalnya terjadi pandemi. Namun, asas tujuan dan metode pendidikannya tidak akan berubah dari konten dan rincianya itu bisa saja menyesuaikan. Jadi dengan ketegasan pemberlakuan inilah yang menjadi kunci sukses penyelenggaraan pendidikan.

Bukti Kegemilangan Penerapan Kurikulum Islam

Membebaskan pilihan kurikulum bukanlah solusi untuk mengatasi dampak pemebelajaran atau learning lost pada peserta didik selama pandemi, justru Pemerintah seharunya menerapkan kurikulum yang baku sekaligus mampu menyelesaikan masalah pendidikan. Sebagaimana kurikulum yang ada dalam sistem pendidikan Islam yang terbukti mampu memberikan kemaslahatan dalam berbagai bidang kehidupan ketika itu diterapkan bahkan juga mampu manjadi mercusuar peradaban dunia. Di masa kekhilafan Islam khususnya di masa Abasia kekhilafan Islam menjadi pusat intelektual dan ke Ilmuan karena adanya kurikulum yang berbasis Islam yang diterpakan oleh Negara Khilafah. Jadi, dengan mewujudkan sistem pendidikan Islam kita harus menerapkan Islam secara kafah, sebagaimana Allah telah berfirman dalam Qur’an surah Al-Baqarah 208, yang artinya 'Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan)’. So, ini adalah kewajiban yang menjadi konsekuensi keimanan kita. Untuk itu penerapan Islam harus secara kafah dibawa naungan syariah dan Khilafah. Walahu’alam. 

Posting Komentar untuk "Kurikulum Bebas: Kemana Arah Pendidikan Hari Ini?"

close